MANAJEMEN DIETETIK MASYARAKAT

Kaluku, Khartini (2023) MANAJEMEN DIETETIK MASYARAKAT. In: MANAJEMEN DIETETIK MASYARAKAT. MEDIA SAINS INDONESIA. ISBN 978-623-195-631-6

[thumbnail of MANAJEMEN DIETETIK MASYARAKAT] Text (MANAJEMEN DIETETIK MASYARAKAT)
TITIN_MANAJEMEN DIETETIK MASYARAKAT - Khartini Kaluku.pdf - Published Version

Download (307kB)

Abstract

Prinsip Dasar Diet Penyakit Terkait Pengaturan Natrium
Diet adalah pengaturan pola makan, baik porsi, ukuran maupun kandungan gizinya. Kata diet berasal dari bahasa Yunani artinya cara hidup. Di Indonesia kata diet lebih sering ditunjukan untuk menyambut suatu upaya menurunkan berat badan atau mengatur asupan nutrisi tertentu. Sedangkan definisi diet dalam nutrisi adalah jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang atau organisme tertentu. Jenis diet sangat dipengaruhi oleh latar belakang asal individu dan keyakinan yang dianut oleh masyarakat tertentu. Walaupun manusia pada dasarnya adalah omnivora, tapi suatu kelompok masyarakat biasanya memiliki pantangan terhadap beberapa jenis makanan.
Natrium dikenal sebagai sodium adalah jenis mineral yang mudah ditemukan pada berbagai makanan, terutama garam yang digunakan sebagai penambah rasa agar makanan tidak hambar juga berfungsi sebagai pengikat komponen makanan serta sebagai penstabil dan pengawet makanan. Natrium memberikan manfaat sebagai fungsi kerja tubuh. Sebagai elektrolit, mineral membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh agar tidak mengalami dehidrasi. Natrium juga membantu impuls saraf atau sinyal listrik pada sel saraf sebagai alat komunikasi saraf dengan organ-organ tubuh lainnya. Sedikit kerusakan pada impuls saraf bisa mempengaruhi organ tubuh, misalnya pada otak, impuls yang terganggu dapat menimbulkan demensia bagi yang mengalaminya. Selain itu, natrium memiliki fungsi penting dalam kemampuan tubuh untuk mengencangkan dan mengendurkan otot serta menjaga cairan pada darah sehingga mencegah terjadinya anemia.
Natrium sering dianggap berbahaya bagi tubuh dan bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan seperti penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi) atau penyakit jantung. Beberapa kondisi kesehatan sangat disarankan menjalani diet rendah natrium seperti hipertensi, penyakit ginjal atau penyakit hati yang perlu penanganan. Penanganan melalui pengaturan makanan yang dimaksud adalah menerapkan diet rendah natrium meliputi diet ringan yang dikonsumsi natrium dengan dosis 3,75-7,5 gr/hari, kemudian diet natrium menengah dengan dosis 1,25-3,75 gr/hari, dan terakhir diet natrium berat dengan dosis kurang dari 1,25 gr/hari.
Diet rendah natrium adalah diet yang mengatur jumlah natrium yang masuk ke dalam tubuh dengan mengurangi konsumsinya seperti natrium dapur (NaCl), soda kue (NaHCO³), baking powder, natrium benzoat, dan vetsin (monosodium glutamat). Makanan sehari-hari biasanya cukup mengandung natrium yang dibutuhkan, sehingga tidak ada penetapan kebutuhan natrium sehari. Asupan natrium yang berlebihan, terutama dalam bentuk natrium klorida, dapat menyebabkan gangguan keseimbangan cairan tubuh, sehingga menyebabkan odema atau asites dan atau hipertensi. Dalam keadaan demikian asupan natrium natrium perlu dibatasi atau dikurangi. (Almatsier, 2015). Diet rendah natrium biasanya diikuti dengan diet kolestrol dan lemak kemudian diet tinggi serat serta diet rendah energi. (Ridwan, 2013). Diet yang dianjurkan adalah DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) yang terdiri atas diet tinggi buah, tinggi sayur dan produk susu yang rendah lemak. Kurangi juga asupan natrium sampai dengan 6 gram NaCl (natrium dapur) perhari. (Sinaga, 2012).

Item Type: Book Section
Subjects: R Medicine > RV Botanic, Thomsonian, and eclectic medicine
Depositing User: Unnamed user with email admin@poltekkes-maluku.ac.id
Date Deposited: 17 Jan 2024 06:30
Last Modified: 17 Jan 2024 06:30
URI: http://repo.poltekkes-maluku.ac.id/id/eprint/253

Actions (login required)

View Item
View Item