GIZI KERJA

Kaluku, Khartini (2023) GIZI KERJA. In: GIZI KERJA. Media Sains Indonesia. ISBN 978-623-195-716-0

[thumbnail of GIZI KERJA] Text (GIZI KERJA)
TITIN_GIZI KERJA - Khartini Kaluku.pdf - Published Version

Download (421kB)

Abstract

Manajemen gizi kerja merupakan praktik perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program dan inisiatif gizi dalam pengaturan tempat kerja untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan karyawan. Bidang nutrisi ini berfokus pada penanganan kebutuhan makanan dan kekhawatiran individu dalam konteks pekerjaan dan tempat kerja mereka. Manajemen gizi kerja bertujuan untuk mengoptimalkan gizi, mencegah kekurangan gizi, serta mendukung kesehatan dan produktivitas pekerja secara keseluruhan.
Komponen kunci dari manajemen gizi kerja meliputi:
1. Penilaian: Melakukan penilaian untuk memahami kebutuhan gizi, kebiasaan, dan tantangan karyawan dalam tempat kerja tertentu. Ini mungkin melibatkan pengumpulan data tentang pola diet, ketersediaan makanan, dan status kesehatan karyawan.
2. Pendidikan dan Kesadaran: Memberikan pendidikan gizi kepada karyawan dan mempromosikan kesadaran akan praktik makan sehat. Ini mungkin termasuk lokakarya, seminar, atau penyebaran informasi terkait gizi.
3. Perencanaan Menu: Mengembangkan dan menerapkan kafetaria tempat kerja atau menu mesin penjual otomatis yang menawarkan pilihan makanan bergizi kepada karyawan. Perencanaan menu sering melibatkan kolaborasi dengan penyedia layanan makanan.
4. Pertimbangan Diet Khusus: Menangani persyaratan diet khusus atau pembatasan karyawan, seperti mereka yang memiliki alergi, intoleransi, atau preferensi diet budaya.
5. Kebijakan Nutrisi: Menetapkan kebijakan tempat kerja yang mendukung perilaku makan sehat, seperti pedoman untuk makanan ringan di tempat kerja, makanan, dan kegiatan yang berhubungan dengan makanan.
6. Program Promosi Kesehatan: Mengintegrasikan nutrisi ke dalam program promosi kesehatan di tempat kerja yang lebih luas, yang mungkin termasuk inisiatif aktivitas fisik, manajemen stres, dan pemeriksaan kesehatan preventif.
7. Program Kesehatan: Mengembangkan program kesehatan karyawan yang komprehensif yang mencakup nutrisi sebagai komponen kesejahteraan secara keseluruhan.
8. Akses ke Makanan Sehat: Memastikan bahwa karyawan memiliki akses ke pilihan makanan bergizi di tempat kerja, termasuk pilihan yang nyaman dan terjangkau.
9. Konseling Nutrisi: Menawarkan sesi konseling nutrisi individu atau kelompok untuk karyawan dengan kondisi kesehatan tertentu atau masalah diet.
10. Pemantauan dan Evaluasi: Terus memantau efektivitas program dan inisiatif gizi, mengumpulkan umpan balik dari karyawan, dan mengevaluasi hasil yang berkaitan dengan kesehatan dan produktivitas.

Manajemen nutrisi kerja memiliki dampak signifikan nutrisi terhadap kesehatan, tingkat energi, dan kinerja individu. Dengan mempromosikan kebiasaan makan yang sehat dan menciptakan lingkungan tempat kerja yang mendukung, ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan karyawan, mengurangi ketidakhadiran,
meningkatkan produktivitas, dan berkontribusi pada budaya kerja yang positif. Bidang ini sangat relevan dalam industri di mana karyawan mungkin menghadapi tantangan nutrisi yang unik, seperti pekerja shift, peran pekerjaan yang menuntut fisik, atau mereka yang memiliki akses terbatas ke pilihan makanan bergizi
selama jam kerja

Item Type: Book Section
Subjects: R Medicine > RV Botanic, Thomsonian, and eclectic medicine
Depositing User: Unnamed user with email admin@poltekkes-maluku.ac.id
Date Deposited: 17 Jan 2024 04:50
Last Modified: 17 Jan 2024 04:50
URI: http://repo.poltekkes-maluku.ac.id/id/eprint/251

Actions (login required)

View Item
View Item