Kualitas Udara di Ruangan RSUD Namlea Kabupaten Buru Propinsi Maluku

ABSTRACT
Hospital air quality is one of the causes of nosocomial infections. This study aimed to determine the relationship between the number of airborne germs and the quality of the physical environment in the air. This type of research is analytic observational with a cross-sectional design. The results showed that the number of airborne germs in the operating room of the Namlea Hospital did not meet the requirements based on Permenkes No. 7 of 2019. The temperature quality in the emergency room, HCU/ICU room, and the delivery room did not meet the requirements. The humidity and lighting in all the examined rooms
also did not meet the requirements according to Permenkes no. 7 of 2019. Based on the results of statistical tests, the Spearman correlation test showed that the temperature, humidity, and lighting of the Namlea Hospital room did not significantly correlate with the number of germs in the room air (p-value >0.05). The conclusion of this study showed that humidity and lighting and the number of airborne germs in the operating room at Namlea Hospital did not meet the requirements. Based on the results of statistical tests, there is no relationship between the number of germs in the room air and the quality of the physical
environment (p-value > 0.05). This may be because the data scale uses a numerical data scale, and the results of the data normality test show that the data distribution is not expected because the sample size is small. Suggestions for Namlea Hospital to improve the quality of the physical environment and air microbes.
Keywords: Germ of number, air quality, nosocomial infections

ABSTRAK
Kualitas udara rumah sakit merupakan salah satu penyebab terjadinya infeksi nosokomial. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan angka kuman udara dengan kualitas lingkungan fisik di udara. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik demgan rancangan cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan angka kuman udara di ruang operasi RSUD Namlea belum memenuhi syarat berdasarkan Permenkes No. 7 tahun 2019. Kualitas suhu pada ruang gawat darurat, ruang HCU/ICU, dan ruang bersalin tidak memenuhi syarat, begitu pula dengan kelembaban dan pencahayaan di seluruh ruangan yang diperiksa juga tidak memenuhi syarat sesuai dengan Permenkes no. 7 tahun 2019.
Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji korelasi spearman menunjukkan bahwa suhu, kelembaban, dan pencahayaan ruangan RSUD Namlea tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan angka kuman udara ruangan (p value > 0.05). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa kelembaban dan pencahayaan, dan angka kuman udara di ruangan operasi di RSUD Namlea tidak memenuhi syarat. Berdasarkan hasil uji statistik tidak ada hubungan angka kuman udara ruangan dengan kualitas lingkungan fisik (p value > 0.05) hal ini mungkin disebabkan karena skala data menggunakan skala data numerik da hasil uji normalitas data menunjukkan sebaran data tidak normal karena sampel size yang kecil. Saran untuk RSUD Namlea dapat melakukan perbaikan kualitas lingkungan fisik dan mikroba udara.
Kata kunci: Angka kuman, kualitas udara, infeksi nosokomial